Senin, 30 Juli 2012

Nekat dalam kebaikan itu harus! (my story)

Alhamdulillah, hari ini benar-benar hari yang tak akan terlupakan bagiku. Kenapa? karena hari ini semua rasa begitucampur jadi satu >.<
Mau tau?? okeh deh ku ceritain:) Segera aku tulis supaya tiap momen pentingnya tidak terlewat diabadikan :D

Hari ini hari kesepuluh ramadhan 1433H, sudah sejak seminggu lalu aku udzur, dan karena manajemen waktu yg buruk, aku melalaikan hal terpenting dalam proses menghafa al-qur'an, kalian tau?? Ya, Muraja'ah!!
bukan hanya agak males, tp emang sibuk ;) (hhe..). dan sekali lagi, hal yg kutanam itu kutuai hari ini!
Memang sudah seminggu lalu waktu murojaah bersama, ustadzah mengingatkan akan diadakan tarawih bersama di akhir pelajaran sebelum libur sebulan, nanti setiap santri akan ditunjuk acak menjadi imam dan memperdengarkan hafalannya
(bayangin aja kalo kamu2 biasa baca al-ikhlas dan an-naas yg diulang2 dg cepat, sekarang targetnya satu juz! hellooooo, juz 'amma itu sekitar 37-an surah >.<)

aku sih bisa memperkirakan, dengan waktu seminggu, insya Allah memantapkan hafalan juz 'amma bisa dilakukan dengan mudah^^.
tapi nyatanya sejak hari itu aku udzur, sehari berlalu, dua hari berlalu, dari hari minggu sampe hari minggu lagi aku gak muroja'ah sama sekali!
Eitts, tunggu dulu, kenapa ak berani?? karena itu dilakukan sesuai perkiraan,biasanya udzur 7 mpe 10 hari, jd minggu ntar gak sempat tarawih berjama'ah..(walau agak gugup kalo-kalo gak sesuai perkiraan)

Sekarang sudah hari minggu lagi, sms dr salah stu santri mengingatkan untuk buka bersama dan tarawih kembali kudapat siang tadi, lalu dengan senyum kubalas aku gak ikut, tapi gak papalah pikirku datang buat buber aja :)
adzan ashar udah berkumandang, aku pun berencana berangkat jam 5 sore, tidak lama sms ustdzah masuk, memintaku untuk menjadi imam nanti membaca sekitar sepertiga juz, bukannya kaget aku malah senyum dan segera membalas sms beliau
yang intinya mengatakan aku tidak bisa karena udzur^^.(cihuyyy, asikkk!)
Tapi nyatanya kesenangan itu tidak berlangsung lama dan segera berubah jadi gugup dan panik tingkat gunung, tingkat dewa, tingkat apa ajalah yg sudah puncak, aku sudah suci. Tandanya nanti malam aku mesti ikut dalam pemilihan imam itu>.<
Bukan karena tidak mau, sekali lagi karena aku sama sekali tidak siap. Muroja'ah setengah juz aja belepotan meski udah persiapan. apalagi ini tanpa muroja'ah semingguan, rasanya kaya naik ke langit lapis ketujuh laluterjun bebas mengharap selamat tanpa alat bantu *_*.
Nah, jujur disitu banyak terpikir olehku, gimana kalo aku tetap bilang aja masih udzur, kan ustadzah udah terlanjur tau gitu.Tapi gimana ntar maghribannya disana -_-, ketahuan juga ntar.
Atau juga terpikir olehku untuk bolos saja, itu cara teraman, tanpa bohong dan selamat dari semua kepanikan ini, toh kayanya cara itu banyak dilakukan santri lain (hayooo ngaku^^). Tapi, tapi, bukannya aku udah janji untuk jadi pribadi baru, jangan mau lagi nurut bisikan syaiton..
waktu udah jam setengah 6, entah waktu itu aku nekat ato gak mikir lagi, kuputuskan aku baru berangkat. bingung mau muroja'ah dulu atau berangkat dan muroja'ah di jalan, tapi jelas dalam kondisi ngebut waktu mepet mana konsentrasi !@#@#%^%^$&^ kuputuskan utuk banyak berdzikir, memohon ampun dan meminta pertolongan agar Allah melancarkan lisanku..

Tiba di rumah, ternyata aku yang paling terakhir datang. Majelis sudah dimulai dengan khusyu membaca surah yasin dan aku langsung gabung dengan mereka, sekitar 7 santri dengan 2 santri yang udzur, total kami berlima punya gugup masing-masing.
Selesai membaca surah yasin dan ditutup doa dari ustadzah, tidak lama adzan maghrib terdengar.
Segera kami berbuka dengan hidangan beliau (apakah makanan indonesia atau mesir :D).. Minum teh anget dan kurma, uniknya nih kurma gak satuan, tapi bentuk kotak kaya kumpulan kurma2, jadi satu kotak plastikan kaya bumbu pecel itu kita makan bareng, duuuh romantisnya seplastik kurma bertujuh lebih :)
Saatnya maakaaan.. Teng tong.. makanan indonesia buuu, patin masak kuning(bagian kepala penuh vitamin^^), oseng kacang, oseng tempe telur, pastel isi tahu (pasti belom pernah coba), sambel pastinya. Memang namanya sama, tapi rasanya yg familiar cuma patinnya aja, sisanya berbeda dari bumbu biasa ^^ .. kalo kutebak sih tuh bumbu full rempah semua tanpa pemanis, pewarna, terutama penyedap, gak kerasa disana tambahan macam tuh :D
dan juga masih ada yang unik disini kobokannya unik, ku kira tuh teko minum, ternyata kobokan bersama yang kreatif! hemat air, bersih, dan gak nampak airnya, he.. kayanya bukan bikinan indonesia tuh ;)
lalu cara makan beliau pun jadi perhatianku^^ (emang aneh nih, serba penasaran), nanti aku coba biasain ah cara duduknya^^ mesti lesehan nih. Kurma, cara duduk, sampe makan dengan tangan, ayo biasakan sunnah Rasul.

Oke, cukup. tadi itu baru pembuka. Ini kisah tak terlupakan sebenarnya. Huf, jeng jeng jeng jeng . . .
Sholat maghrib berjamaah, masing-masing rendah diri mempersilahkan ustadzah jadi imam (haloooo, gak siap kaliii, he >.<)
Alhamdulillah selesai, berdoa dan langsung sholat sunat. Waktu jeda sebelum isya kami berlima (2 santri yg udzur satu per satu pulang duluan) memaksimalkan waktu untuk muroja'ah.
Tapi nyatanya entah siapa yang memulai (mungkin aku-_-) malah becandaan, ketawa? ngobrol? masing-masing mau meminimkan gugup dan membua diri serileks mungkin. Akhrirnya kami cuma sempet muroja'ah 2 suroh terakhir juz 'amma T_T
Ya dari kami berlima,aku dan kaka santri lain lumayan lah bisa agak lancar :D Dan saat kutanya siapa mau ngambil 2 suroh terakhir dg panjang ayat masing2 40 dan 46 ayat ini, ternyata kawan-kawan bilang tidak siap, meski aku juga tidak siap, tapi mau yang mana lagi, yg sempet muroja'ah cuma 2 terakhir ini.

Allahu akbar Allahu akbar ...adzan isya!
akhirnya dengan wajag memelas kami menawar dengan ustadzah agar target satu juz dalam tarawih dan witir nanti diganti suroh acak dari kami yang kami kuasai, Meski tidak sesuai keinginan, tapi target cuma setengah juz saja Alhamdulillah,
artinya dari 5 kali salam nanti setiap roka'at membaca satu suroh dimulai dari an-naba^^ pas tuh, berarti memang tiap orang dari kami akan merasakan jadi imam. hanya urutan yang akan membedakan suroh mana yang didapat.

Tampaknya aku akan dapat 2 suroh terakhir paling panjang itu, memang gugup. Tapi masih mending daripada suroh ain yang bahkan belum sempat ku baca ulang.
Hal itu membuatku agak percaya diri, aku yakinkan dalam hati bahwa aku pasti bisa!
Kami sholat Isya, imam kali ini spesial oleh anak sulung ustadzah seorang santri pondok dari bogor yang sedang liburan, rupa wajahnya masya Allah sungguh jamillah jiddan! pernah nonton Ayat-Ayat cinta? pemeran aisyah yang  bercadar? bagaimana cantiknya dia saat membuka cadarnya, dan ini jelas lebih cantik dari dia! Kalah tuh artis korea jauuuuuuh mang. Masya Allah, entah bagaimana kelak rupa bidadari surga, jika di dunia sudah seperti ini.
Tapi kita bukan akan membahas rupa beliau, tapi sulung dari 6 bersaudara ini berusia baru sekitar 20 tahun, tapi sudah khatam. Bukan khatam membaca Al-Qur'an, tapi khatam menghafalnya! Al-Hafizoh! Masya Allah,,
entah suroh apa yang beliau baca, sama sekali tidak familiar di telingaku, (Ya Allah ampuni hambamu ini). Bacaannya masya Allah, sungguh besar karuniaMu ya Allah..

Percaya diri yang sedikit kubangun tadi jadi runtuh, aku dan kaka disampingku saling bertatapan, merencanakan jurus kami untuk merayu ustadzah agar kami jadi makmum saja, biar anak beliau yang jadi imam..
Tapi strategi gagal sodara sodaraaa, justru ustadzah yang terus menawar agar kami mau dan akan dibantu beliau jika salah *_*.. Tarawih dimulai dan aku jadi imam pertama dengan bacaan suroh an-naba dan an-naziat.
Lancar??? Tidak, kepeleset sana sini, ada yang lompat, dan begitulah, intinya bacaan tadi serasa melewati bebatuan,, hufff, selesai salam langsug aku minta maaf dengan ustadzah dengan penampilanku yang tidak maksimal kaena rasa gugup yang tidak karuan.
Bukan menyalahkan, tapi beliau berusaha menyemangatiku agar lebih baik lagi dengan memberi kisah singkat.. Ya, siapa lagi yang bisa dijadikan teladan terbaik selain Rasullullah, Muhammad SAW. Pada suatu perang di Makkah, beliau gugup? jelas. jiwa mana yang tidak gugup menghadapi perang dengan jumlah dan peralatan tidak sebanding.
Akan tetapi apa yang Rasulullah dan para sahabat lakukan untuk menguatkan hati, ya, benar-benar menguatkan hati agar tidak goyang sedikitpun,apa itu? TAHAJUD! Setiap hari, "ulunmasih bolong-bolong ustadzah >.<" kataku. Ya, jadi sudah semestinya kata ustadzah, kita menghidupkan malam-malam kita dengan qiyamul lail, apalagi Romadhon ini,
targetkan setiap malam muroja'ah dalam sholat malam setengah juz!  lalu hafalan baru semampunya. Masya Allah,sungguh besar makna kata-katamu ustadzah, sekali lagi jiwa ini tertampar keras agar tidak lagi lalai dan menunda.
Ya, Allah, berikanlah yang terbaik, umur barokah, sehat, keluarga samara, dan pahala berlimpah serta surga Mu untuk beliau..

Salam kedua dengan suroh 'Abasa dan At-Takwir oleh imam ukhty R, salam ketiga dengan suroh Al-Infithor dan Al-Muthoffifin oleh imam ukhty M, salam terakhir dengan suroh Al-Insyiqoq dan suroh Al-Buruj tersisa dua sabtri yang belum tapi tidak ada yang bersedia mau, maka ditunjuklah aku lagi, tapi dengan wajah memelas, bahwa aku bukannya tidak mau, akan tetapi aku tau kalo tidak muroja'ah seminggu bahkan belum sempat membaca ulang itu sama saja pertaruhan besar.
maka dengan sabar dan ikhlas, ukhty R kembali jadi imam kita Alhamdulillah (besar pahalanya loh ukh :)) Masih ada witir 3 rokaat langsung dengan suroh Al-A'laa, suroh Al-Kafiruun dan 3 suroh terakhir sebagai penutup oleh imam ukhty H.. Nah jadi yang gak dapet bagian ukhty I, hayooo gak gerasain nano-nanonya ^^.

Dihidangkan hidangan penutup sebentar, berakhirlah kegiatan kami, karena jarak tkp yang da di jalan bumi mas begitu jauh dari rumah, segera kami pulang masing-masing membawa cerita takkan terlupakan dijiwa dengan versinya sendiri-sendiri.
Buat Ustadzah Aina, 6 anak beliau semoga jadi generasi Qur'ani pemimpin dan pengisi daulah Khilafah kelak. ADa ukhty aminah, akhy amri, ukhty amira (kalo gak salah), ukhty afifah, akhy (lupa namanya -_- maapin ammahmu ini de') dan si bungsu imah :D



Bukan untuk menghentikan langkah, gunanya hambatan dan rintangan, akan tetapi untuk di lompati dan meneruskan langkah, tetap pada tujuan meraih ridho-Nya.
Ya Allah, syukurku padamu, sedikit kau berikan saudara yang dengan mudah menyakiti, tapi begitu Engkau limpahkan guru, kawan seperjuangan, dalam perlombaan meraih CintaMU, senantiasa imanku meningkat kala berkumpul bersama mereka, generasi penjaga, generasi pejuang,..
kuatkan tautan hati kami selalu ya Robb, tidak lepas karena mereka, penjara dunia ini mampu kulewati dengan tegar..



imania asoka
29 Juli 2012
11.45 pm

2 komentar:

  1. Subhanallah... Speechless.. ^_^ ...


    Semoga kita menjadi generasi para penghuni ArsNya kelak bersama para keluarga para Hafidz dan Hafidzoh ya ukhty ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiiin ya robbal 'alamiin, aamiiin ya mujiibassaailiin :)

      Hapus

jazakumullahu khairan katsir..
komentar anda, sarana perbaikan diri saya.. :)